Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah baruku, sekolah baru yang lebih tinggi tingkatannya dari sekolahku yang dulu, yaitu SMA. Aku masuk ke sekolah ini bersama tiga sahabat ku, Rina, Dita, dan Sani. Kami telah bersahat sedari kelas satu SMP, cerita kami sungguh penuh dengan kebahagiaan, kami telah seperti saudara, yang saling mengingatkan apabila di antara kami melakukan kesalahan, yang saling membantu ketika salah satu dari kami sedang kesusahan.
Di awal masuk ke sekolah ini, hubungan kami masih tetap erat, tapi saying kami semua berbeda kelas. Aku di kelas XD, Rina di kelas XF, Dita di kelas XE, dan Sani di kelas XA. Hal tersebut membuat kami jarang mempunyai waktu untuk bersama, kami selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Sampai akhirnya aku menemukan sosok teman baru di kelas ku yang ku rasa cocok dengan ku, namanya Bella. Aku lebih sering bersamanya dari pada bersama sahabat-sahabat lamaku, bahkan bisa di bilang setiap saat aku selalu bersamamya.
Lama-kelamaan ketiga sahabatku mulai memprotes tingkah laku ku yang jarang berkumpul dengan mereka, aku memang selalu menolak bila di ajak keluar dengan mereka, aku lebih suka jalan bersama Bella, karena menurutku Bella lebih asyik daripada mereka bertiga. Rina, Dita, dan Sanipun marah kepadaku, mereka menganggapku kacang lupa kulitnya, lupa pada mereka yang selalu ada di saat sedang sedih dan susah. Tapi aku tetap tidak memperdulikan ocehan mereka, aku menganggap mereka terlalu berlebihan, karena menurutku sikap ku masih dalam batas wajar.
Suatu hari aku melihat Bella sedang mengobrol dengan teman-man ceweknya yang lain, tadinya aku piker mereka hanya mengobrol biasa, akupun tidak menangkap ada hal yang aneh pada diri Bella. Setelah itu, aku duduk-duduk di tempat dudukku, lalu tiba-tiba ada seorang cewek yang menghampiriku lalu berkata “huh, dasar cewek gak tau malu, tukang godain cewek orang, gak laku yaa.. !!”, lalu dia langsun pergi meninggalkan aku yangmasih kaget, yang penuh dengan kebingungan , aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh perempuan tadi.
Setelah tersadar dari lamunanku, aku langsung mengejar cewek itu “apa maksud mue ??” sambil menarik bahunya, “tanyain aja sama Bella, dia bilang sama aku kalu kamu selalu godain cowok ku Roni.. !!! sudah gak usah ngelak lagi..” bentaknya sambil melepaskan tanganku dari bahunya. Mendengar ucapannya, hatiku serasa remuk, aku tak menyangka sahabat yang selama ini aku bangga-banggakan, rela memfitnahku seperti itu, dia menjelek-jelekkan nama ku depan orang, sementara aku selalu membanggakannya di depan sahabat-sahabat lamaku. Dari kejadian itu aku mulai menjauh dari Bella, aku sengaja tidakn memberitahunya tentang kejadan itu, aku terlalu muak untuk melihat mukanya.
Kini aku sadar, bahwa Rina, Dita, dan Sani adalah sahabat ku yang terbaik, aku menyesal telah menyia-nyiakan mereka, aku menyesal sudah memilih Bella daripada mereka. Tapi aku tidak berani untukmeceritakan kejadian itu pada mereka, aku tau mereka pasti sudah marah padaku, mereka pasti sudah tidak ma mendengar ceritaku lagi. Pada suatu malam, aku mendengar ketokan pintu di rumahku, alangkah bahagianya, ternyata yang dating adalah mereka bertiga, “kita udah denger masalahmu dari Dina, dari awal kita emang gak setuju kamu berteman sma Bella, dia itu gakpantes punya temen sebaik kamu.” Kata Dita sembari menatapku. Mendengar ucaan Dita, air mataku langsung keluar begitu saja, aku merasa berharga sekali mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka, lalu kamipun saling berpelukan.
Jadi jangan pernah melupakan teman-teman lamamu hanya karan kau telah mendapatkan teman baru, karena percayalah, sahabat lama kita telah lebih mengerti keadaan kita. J
0 komentar:
Posting Komentar